Selasa, 03 November 2015

Cinta Tulus Dari Malaikat Ku

Ini adalah kisah cintaku dimana aku bertemu dengan seorang malaikat yang tidak bersayap, tidak bercahaya, dan tidak dari dunia lain tapi malaikat ini adalah malaikat yang menyerupai manusia, sikapnya yang lembut, mata ya yang bersinar, dan senyum ya yang mengugah gairah, tapi bukan karena itu aku mencintainya tapi karena ketulusanya yang rela menerima gadis kotor seperti aku ini.
Berawal dari sebuah kisah cinta biasa dimana sang malaikat hanyalah seorang fans fanatikku yang tiada pernah ku hargai kehadiranya namun ia tidak peduli bagaimana aku memperlakukanya
“Hei… kamu” bentaku pada ya
“kamu memangilku” tanya nya dengan begitu lugu
“kenapa kamu melihat ku dengan cara seperti itu”
“tidak apa-apa, aku hanya meyukai kecantikanmu, itu saja” puji nya
Pujiannya itu membuatku merasa sombong akan kecantikan ku tapi siapa yang peduli dengan pujian lelaki miskin seperti dia
“heh.. semua orang tahu aku cantik, jadi jangan menatapku dengan cara seperti itu” sambil pergi meningalkanya
Tapi malaikatku sama sekali tidak membalas sifat sombongku hingga suatu hari aku menemukan sesuatu di dalam tas ku yang tertuliskan puisi yang sangat romantis
Isi surat dari malaikatku:
Kelam ku adalah saat kau tengelam dalam luka
Hati ku hancur ketika engkau tak lagi memandangku dengan sifat angkuh dan sok cantikmu itu
Mata mu yang tajam namun hatimu yang tulus membuat aku menyadari
Bahwa aku benar-benar tergila-gila padamu
“surat apa ini tidak ada nama pengirimnya, hari gini masih kirim surat. huft lebay” sambil membuang surat itu
Tanpa ku sadari malaikatku tahu aku membuang suratnya meski aku tahu hatinya pasti hancur tapi dia tetap bersikap baik padaku
“kenapa kamu membuangya” tanya nya padaku sambil mencegah tanganku yang ingin membuangnya
“memang apa urusanmu” nada ku merendahkannya sambil menampis tanganganya dan tetap membuang suratnnya
“harusnya kau senang dengan ini karena ada lelaki yang mencitaimu dengan tulus”
Aku terdiam dan memikirkan kata-katanya yang ada benarnya tapi tiba-tiba
“mmmuuuaaaccchhh” seseorang mencium pipi ku
Ternyata Dia adalah rio kekasih ku yang selama ini berlibur ke jakarta yang kini kembali
“hi sayang, kamu sudah pulang” sambil memeluknya
“hi siapa kamu?” bentak rio menatap malaikatku dengan ratapan marah
“bukan siapa-siapa kok” nadaku menyela
Kemudian malaikat ku pun pergi dengan surat yang aku buang di sampah tapi entah kenapa tiba-tiba aku merasa kasihan padanya hingga aku mengejarnya dan berkenalan denganya
“heeiii… kamu… tunggu” sambil melepas tangan rio dan mengejarnya
“kau memangilku” nada nya tenang
“maafkan aku jika aku selalu kasar pada mu, mungkin karena aku tak mengenalmu, bisa kah kita berteman”
“tentu saja, nama ku Ivan” sambil menjulurkan tanganya padaku
“aku novi” sambil membalas jabatan tanganya tapi sayangnya tanganku langsung di gengam oleh rio dan dia pun menyeretku jauh dari malaikatku (Ivan)
“kami duluan ya” sambil melambaikan tangan
Tapi ivan hanya tersenyum dan memandangku dengan tatapan yang membuat aku mulai menyadari bahwa ternyata senyumanya sungguh mengugah gairah semenjak saat itu aku mulai menyadari kebaikanya yang begitu tulus padaku meski aku telah berlaku kasar dan sombong padanya
“kamu kenapa sih, pake acara mau kenalan sama dia” dengan nada yang amat marah rio membentak ku
“aku hanya kasihan padanya, karena aku terlalu kasar padanya” sambil menatap mata ya yang terbakar oleh api cemburu
Tiba-tiba rio menatap mataku dengan ratapan yang tajam seolah-olah dia menahan emosinya karena cemburu
“kamu kenapa?” tanya ku takut padanya
“apa kamu tidak kasihan padaku” mata nya semakin menyala-nyala dan membelakanggiku
“kasihan karena apa” tanya ku semakin tak mengerti
“kamu berkenalan dengan laki-laki lain di depan mataku, apa kamu tidak sadar aku cemburu, aku baru saja pulang tapi kamu memberikan sesuatu yang tidak seharunya aku lihat di depan mata ku” sambil mengalihkan padanganya padaku
“maafkan aku, sungguh aku meminta maaf padamu” sambil memeluk pungungnya dari belakang
Rio pun kembali berhadapan denganku lalu menatapku dengan ratapan yang lembut dan manis seolah-olah aku wanita yang paling sempurna di matanya
“tentu saja aku akan memaafkanmu, tapi bolehkah aku meminta sesuatu padamu” mata ya mengabarkan sejuta harapan yang membius mata ku hingga aku tidak bisa menolaknya
“tentu saja” sambil merengkuh lehernya
“apa kamu serius akan hal itu” dia pun memegang pingangku
“tentu saja, memangnya apa yang kau inginkan” sambil menatapnya
“nanti malam aku jemput kamu, dan nanti kamu pasti tahu apa yang aku inginkan dari kamu” dia pun memeluk ku dengan erat sekali hingga aku merasa sesak dan kesakitan
“rio sakit, bisakah kau melepaskan pelukanmu? aku benar-benar-benar merasa kesakitan dan sesak nafas” sambil berusaha melongarkan pelukanya
Akhrnya dia pun melepaskan pelukanya dan nampak sekali kebahagian di matanya karena aku mau menuruti apa yang dia minta padaku.
Malam harinya aku menunggu rio di depan rumahku, setelah lama aku menungunya rio pun datang dengan sepeda motornya yang keren melihatnya seperti itu siapa wanita yang tak akan tergila-gila padanya jika penampilanya sangat mengilaukan mata apalagi dia adalah lelaki yang kaya raya dan tenar
“hei, ayo naik” sambil membuka teropong helmnya
Aku langsung menaiki motornya dan memeluk pungungnya dari belakang karena aku tau rio sangat suka ngebut di jalanan dan udara malam ini begitu dingin hingga aku begitu menikmati pelukan hanggat dari tubuhnya
“hei kita mau kemana?” tanya ku di sela-sela perjalanan kami
Tapi dia tak menjawabku hingga akhirnya aku pun tak melanjutkan tanya ku padanya tapi tiba-tiba dia berhenti di sebuah rumah yang kosong
“ini rumah siapa” sambil turun dari motornya
Dia tak menjawab tanya ku lagi
“ini bukan rumahmu kan” tanya ku lagi
Terkadang aku merasa rio punya 2 kepribadian terkadang dia lembut, manis, dan tulus, tapi terkadang dia juga agresif, kasar, dan sulit di mengerti
“ini rumah ku sewaktu kecil” sambil menatap rumahnya yng nampak sederhana dan menyimpan banyak kenangan
“lalu kenapa kau membawaku kemari” tanya ku sambil mendekatinya
Dia tersenyum dan menatapku dengan manis
“aku ingin kamu tau tentang sesuatu yang ada dalam diriku” keseriusan itu muncul
“apa yang ingin kamu tunjukkan padaku? bukankah kau hanya ingin sesuatu dari ku? lalu kenapa kau membawaku kemari?” sambil menatap seluruh rumah
“aku hanya ingin kamu tau tentang rumah ini, karena ini sangat berarti bagiku, masuklah” sambil mengandeng tangan ku
Kami masuk ke dalam rumah sederhana itu di sana banyak sekali foto-foto rio waktu kecil, barang-baranya juga masih tertata rapi, sebenarnya banyak yang ingin ku tanyakan padanya tapi melihat rio yang nampaknya begitu dalam memandangi rumah ini aku jadi tidak berniat bertanya padanya
“aku tidak mau menjual atau menyewakan rumah ini atau sejenisnya” celetuknya
Aku hanya diam namun penuh tanya
“karena di sini begitu banyak kenangan yang tak mungkin bisa semua orang mengerti, karena aku hanyalah anak sebatang kara yang di adopsi oleh keluarga kaya lalu menjadi orang kaya, dan rumah ini adalah kenangan dengan ke 2 orang tuaku yang telah tiada sejak kecelakaan itu aku merasa kehilangan semuanya, dan aku ingin membaginya denganmu karena aku yakin kau pasti bisa mengerti kesedihanku” sambil menatap foto keluarganya
“tak penting bagaimana masa lalu mu, tak penting bagiku kamu kaya atau tidak, dan tidak penting bagiku bagaimana kamu karena aku tulus padamu” sambil menatapnya yang masih terpaku dengan foto keluarganya
“ayo lihat kamarku dulu” sambil mengandeng tanganku
Aku melihat kamarnya yang masih bersih dan tertata rapi lagi-lagi di situ banyak sekali foto-foto rio di masa kecil, mainan rio masa kecil pun masih tertata rapi
“apa kau suka” sambil memeluk pingangku dari belakang
Aku merasa takut sekali padahal hal ini sudah sering ku lakukan dengan rio mungkin karena aku merasa di rumah itu hanya ada kita berdua jadi aku merasa sedikit gugup
“tentu sja, memangnya kenapa?” dengan nada tebata-bata karena aku gugup
“tempat ini bisa menjadi surga buat kita berdua” dia pun memeluk perutku dari belakang
“ssss…uuuu…rrrr…gggaaaa.. apa maksudmu?” tanya ku takut
“iya surga kita berdua, kamu berjanji mau memberikan sesuatu padaku kan, dan ini yang aku mau”
“tunggu dulu!.. apa harus seperti ini? ini dosa sayang, aku tidak mau” sambil melepaskan gengaman tanganya dariku dan berlari menuju ujung pintu memandangi jendela yang Nampak terbuka
Dia pun menghampiriku dan memelukku dengan manja hingga perlahan desah nafasnya mulai meraba leherku, tanganya yang begitu kuat terasa memeluk tubuhku dengan emosi, tubuhku yang lemah entah kenapa bisa menahan peluknya yang begitu erat, hingga akhirnya aku terbius dan tenggelam dalam rayuanya tanpa ku sadari aku pun masuk dalam sebuah dosa besar dan hina semenjak itu aku mulai sering melakkukan hal itu denganya dan ini terasa seperti candu, hingga aku sering bertanya apa candu yang ku alami ini akan bisa ku rasakan dengan pria lain atau hanya denganya.

Seiring dengan berjalanya waktu aku mulai memahami betapa buruknya perilaku ku yang mau di bodohi lelaki jahanam seperti dia dan aku mulai menyadarinya ketika seorang gadis menghampiriku dan menamparku
“apa kamu wanita yang pernah di tiduri oleh rio” ungkapan itu dia ungkapkan di depan semua teman sekolah ku ketika kami dalam perjalanan pulang sekolah
“apa maksudmu” jawabku lugu
Semua teman sekolah ku menghentikan perjalananya saat melihatku di tampar oleh wanita yang menghina ku dengan sorotan tajam seolah mereka tak menyangka aku sekotor itu dengan tatapan jijik mereka menatapku
“hei… jangan berlagak suci di mata ku..” sambil menjambak rambutku
Aku kesakitan dan berusaha membalasnya tapi aku berusaha untuk menahan amarahku karena aku masih tidak mengerti siapa wanita ini
“memangya kamu siapa? apa hubunganmu dengan rio? dan apa salahku padamu?”
“aku ini pacarnya rio… kenapa kamu begitu licik mengoda kekasih orang dengan wajah mu yang sok suci itu” semakin keras ia menjambak rambutku
“apa… hei kamu jangan mengaku-ngaku pacarnya” aku membalas jambakanya
Lalu tiba-tiba malaikat ku pun datang dan membela ku
“dia ini pacarku bukan pacar rio dan dia melakukan dosa itu dengan ku bukan dengan rio, jelas”
Aku terperangah mendengar kata-kata ivan yang sama sekali tidak ada benarnya tapi aku tidak peduli denganya karena aku masih penasaran dengan wanita ini
“hei apa buktinya jika kamu memang kekasihnya” dengan berani aku bertindak tegas padanya
“pertanyaan bodoh macam apa itu menanyakan bukti kepadaku. baiklah akan ku tunjukan buktinya padamu tapi berjanjilah jangan menangis dan sakit hati” ledeknya
Dia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto-foto mesra mereka padaku bahkan dia menunjukan kepada ku video ketika mereka berhubungan, tapi tiba-tiba rio mengambil hp itu dan membantingnya di hadapan semua anak yang melihat pertengkaran ku dengan wanita ini
“sayang kamu di sini.. aku sedang menunjukan video kita pada wanita yang merusak hubungan kita” sambil memeluk rio
Aku hanya diam seperti syok dan menatap rio penuh dengan guncangan batin yang sangat dalam hingga dadaku sesak dan sakit tapi rio hanya diam dan tak memberi penjelasan sama sekali padaku aku ingin bertanya padanya tapi mengingat video itu rasanya semua pertanyaaku hanya akan menimbulkan luka bagiku tapi untunglah malaikatku ini mau menuntunku pulang karena dia tahu bahwa semua anak menatapku dengan ratapan jijik aku pun hanya bisa pasrah di pangkuanya yang terasa begitu tulus padaku
“apa kamu tidak jijik padaku dan kenapa kamu menolongku”
“apa kamu keberatan aku menolongmu” sambil menatapku
Tapi aku tidaklah bersemangat untuk berbicara padanya hanya saja aku nyaman bersamanya saat ini
“apa wanita tadi lebih cantik dan lebih menarik dari ku hingga dia lebih memilihnya daripada aku dan apakah aku ini seperti wanita murahan”
“sejujurnya aku kecewa padamu karena kamu tidak bisa membedakan mana cinta yang tulus dan cinta karena nafsu, kenapa kamu bertanya padaku apakah kamu lebih cantik darinya dan kenapa kamu bertanya kenapa rio memilih wanita itu daripada kamu” sambil menatap tajam ke arahku
“karena aku kotor ivan tidakkah kau menyadari itu, andai aku tahu, andai aku bisa mengembalikan waktu, andai aku tidak menjalin hubungan denganya. mungkin aku masih suci dan bisa seperti gadis lain” sambil berlinagan air mata
“hingga mati pun kamu tidak akan sangup mengembalikan waktu kamu hanya perlu memperbaikinya” tampak sekali kekecewaan dari matanya
“apa kamu kecewa padaku” aku menatapnya dengan penuh harapan
“tidak tentu saja tidak” terlihat sekali matanya penuh kekecewaan yang tersimpul senyuman palsu demi menghiburku…
Aku pun tak melanjutkan Tanya ku lagi padanya karena aku merasa malu padanya tapi dia sedikitpun tak pernah menunjukan kecewa nya padaku bahkan ketika semua anak menjauhiku dialah satu-satunya lelaki yang tetap bersamaku hingga aku merasa kesepian jika tidak ada dia bahkan ketika semua temanku menghina ku karena perbuatanku dia lah satu-satunya lelaki yang tetap sabar membelaku meski pernah dia berkata


“bahwa aku merindukan kamu yang dulu, yang selalu sombong dengan sifat cantikmu, yang keras kepala, yang pemarah tapi sesunguhnya murah hati, yang selalu tersenyum dan bahagia” tapi bagiku sulit rasanya bisa kembali seperti dulu jika mengingat rio dan wanita itu apalagi ketika teringat dosa-dosaku aku merasa bahkan lebih tidak bisa tersenyum lagi meski kini rio telah kembali ke Jakarta dan tidak akan kembali lagi tetapi tetap saja banyak kenangan yang membuatku terluka apa lagi rumah itu dimana aku dan dia berbuat dosa.
Tapi malaikatku ini tak pernah menyerah hingga di suatu hari dia mengajaku pergi ke sebuah tempat yang tidak lain tempat itu adalah tempat dimana aku mengubur dan menyimpan semua dosa-dosa ku
“katakan padaku kenapa kau membawa ku kemari” Tanya ku marah padanya
“aku ingin kamu tau tentang sesuatu yang ada dalam diriku” seperti kata-kata rio waktu itu
Aku terperangah mendengarnya, kata-kata itu mengingatkanku kepada rio dan aku merasa aneh dengan ini semua
“ini rumah masa kecil rio kan dan pertama kalinya kamu berbuat dosa denganya adalah di rumah ini bukan”
Aku semakin penasaran dan tidak mengerti kenapa dia mengetahui semuanya
“bagaimana kau tahu, apa kamu bertanya pada rio, apa kamu membutitiku” Tanya ku semakin penasaran
“apa kamu tahu bahwa aku selalu menyukaimu apapun keadanmu, aku selalu ada di saat kamu butuh bantuan, aku yang menulis surat untukmu yang pernah hampir kau buang di tempat sampah begitu saja, aku tahu tentang bagaimana keluargamu, aku juga tahu bahwa sebenarnya kamu gadis yang baik”
“mengapa jika kamu tahu tentang rumah ini dan kenapa kamu tidak mencegahku ketika aku berbuat dosa dengan lelaki biadab itu” sambil menagis karena rasa kecewa
“karena aku tau kamu sangat mencintai rio dan aku hanyalah benalu bagimu ketika itu bahkan ketika kau berbuat dosa apa kamu tidak berfikir bahwa sakitku lebih dalam dari yang kau kira”
“mengapa begitu? aku akan bisa menerima mu jika saja dari awal kamu mengatakan itu”
“itu tidak mungkin raisa karena kau selalu mengangapku tidak ada, bagiku bahagiamu lebih penting untuk itulah aku selalu diam meski kamu menyakitiku dan di saat kamu terluka aku lah yang akan menjahit lukamu dengan luka ku yang mungkin itu bisa menjadi perekat hubungan kita, tidakkah kau sadar jika aku selalu membuntutimu, aku selalu mancari tahu bagaimana kamu, dimana kamu berada. apa yang kamu lakukan dan apa yang kau suka bahkan aku selalu berusaha agar kamu bisa bahagia lewat derita ku ini” ketulusan itu begitu Nampak dan tanpa kepalsuan
“apa kamu benar-benar bisa menerima gadis kotor seperti aku ini” Tanya ku tulus padanya
“tentu saja” sambil tersenyum bahagia
“terima kasih malaikatku yang selalu membuntutiku dan melindungi ku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar