CINTA UNTUK BINTANG
Pemandangan indah
terhampar megah di atas langit di malam ini. Ribuan Bintang bertabur dengan
cahaya kerlipannya yang menawan. Kerlipannya memainkan cahaya yang berkelap –
kelip menerangi malam yang gelap ini. Aku masih berdiri di atas Balkon
kamarku sambil menatap keatas Langit.
“ Cinta…” panggil seseorang dari bawah rumahku. Aku melihatnya “…ikut aku
yuk!”
“ Kemana?”
“ Ayo, nanti kamu juga tahu” ucapnya memuat aku penasaran. Bibirku tersenyum
mendengar ajakannya, Namanya Bintang. Dia itu tetanggaku yang baik. Kami sering
ngobrol dari telephone, sms ataupun chatingan lewat Facebook. Aku ambil switer
yang tergantung di balik pintu, dan akupun keluar menemuinya.
Bintang menarik lengan ku dengan lembut, aku hanya mengikuti langkahnya
sambil tergopoh – gopong mengikuti jejaknya yang begitu cepat. Bintang terus
menarik lenganku, hingga aku sadar bahwa aku telah dibawanya masuk kedalam
ilalang yang berwarna kuning pudar karena pantulan dari cahaya rembulan.
” Ngapain sih kita kemari Bin?” tanyaku penasaran
” Kamu suka lihat Bintang – Bintangkan, nah enaknya itu dari sini
ngelihatnya. disini itu enak lagi, kita bisa tenang dan curhat tanpa harus ada
yang mengganggu kita. udaranya juga segar…” nyerocosnya meyakinkan ku.
” Tapi Sebelumnya aku tidak pernah melihat tempat ini. kamu sering kemari
ya?” akupun duduk di sebelah Bintang. dia hanya mengangguk pelan.
” Aku punya sesuatu untuk kamu”
” Oh ya, apa?” ucapku senang. Bintang pun mengeluarkan sesuatu dari saku
Jacketnya.
” Ini dia…” berinya, sebuah Kupu – kupu berwarna Ungu yang di ujungnya
diikatkan benang rajutan yang juga berwarna Ungu.
” Kupu – kupu. Maksudnya?”
” Tadinya aku mau beri kamu sebuah Kunang – kunang, tapi aku gak bisa.
akhirnya aku hanya bisa membuat sebuah Kupu – kupu…” ceritanya bangga. “…Aku
tahu Cinta, kamu ingin bangetkan terbang untuk meraih Bintang itu untuk
menjerit histeris karena kamu baru saja Patah Hati” jelasnya sambil meledek.
” Sok tahu banget sih kamu…” senyumku padanya. aku ambil Kupu – kupu itu
dari genggamannya.
” Kamu Simpan ya, anggap aja itu sebuah kenangan saat aku gak ada nanti”
ucapnya lirih
” Kok gitu, emang kamu mau pindah ya?” tanyaku walaupun gak di jawab sama
Bintang. Aku melihat wajahnya Bintang, ia tanpan dan keren. tapi kenapa ia
belum punya pacar ya. pikir ku di dalam hati.
Aku menggantung Kupu – kupu itu di langit – langit kamarku, aku berbaring
di atas ranjang membentuk sebuag Bintang yang besar. Aku tersenyum mengingat
wajah Bintang yang tampan dan keren itu.
” Dari mana kamu tadi malam?” Tanya Bunda ketus, ia berdiri di depan pintu
kamarku. aku kaget melihat kedatangan Bunda apa lagi mendengar pertannyaan
Bunda ini. “…kata Mbok Asri kamu sering pergi berdua sama Bintang, Kemana?”
tanya Bunda mengintrogasi diriku.
” Kok kayak Introgasi gini sih Bunda?” tanyaku sewot.
” Dengar Bunda Cinta, Bunda itu gak suka kalau kamu harus berteman dengan
si Bintang itu. Bunda Gak suka…” somasi Bunda
” Why Bunda. Bintang baik sama Cinta. kenapa Bunda harus gak suka sama
Bintang?” kesal ku
” Kalau dia baik, dia tidak akan mengajak kamu keluar malam – malam. ingat
Cinta, kalau Bunda denger lagi kami masih berteman dengan Bintang, Bunda gak
akan ragu lagi untuk kirim kamu ke Bandung bersama Nenek.” ancam bunda. aku
jadi aneh sama sikap Bunda ini.
***
” Kamu kenapa Cinta?” tanya Joana pada ku saat jam istirahat di kantin.
” Aku sebel sama Bunda”
” Loh kenapa, tumben – tumbenan lu ada masalah sama nyokap?”
” Loe masih ingatkan sama cowok yang bernama Bintang itu, masa kata Bunda
aku dilarang berteman sama dia. Bunda gak suka sama Bintang, tanpa memberi
alasan yang konkrit sama aku. aneh bangetkan..”
” Mungkin apa yang di bilang nyokap kamu itu bener kali…”
” Beneran kalau dia itu gak baik? kamu sama aja sama Bunda ya, bukanya
belain aku juga…” kesal ku. ini uda tiga hari aku tidak menemui Bintang. sms
tidak di balas, telphone tidak di angkat. Malam inipun hujan turun rintik
rintik gerimis, aku masih berada di dalam kamar membuat sebuah Pita untuk di
gantungkan bersama Kupu – kupu di langit – langit kamar ku. sayup – sayup
telingaku mendengar suara petikan Guitar dan sebuah suara yang indah
menyanyikan ebuah lagu yang indah dan Romantis. akupun keluar dengan payung
putih kesayangan ku, aku mengikuti arah suara itu berasal. suaranya semakin
jelas dan sepertinya aku mengenal suara itu. langkah ku terhenti dan aku
berdiri mematung di belakang orang yang sedang bernyanyi di tempat kemarin aku
melihat Bintang.
Tetaplah menjadi Bintang di Langit
Agar Cinta kita akan abadi…
Tetaplah sinar mu, menerangi alam ini
Agar menjadi saksi Cinta Kita…
Berdua……………
” Hebat. aku gak nyangka kalau kamu pandai bernyanyi” ucapku tersenyum.
Bintang menatap ku.
” Apa kabar? aku hanya iseng aja”
” Aku baik. tapi ini gerimis loh, nanti kamu sakit” ucapku sok perhatian
” Aku yakin, kamu pasti kemari malam ini dan tebakan aku itu benar. kamu
datangkan. ini untuk kamu…” ucapnya menggigil. dia mengeluarkan sesuatu seperti
yang kemarin. cuman kali ini sebuah replika Bunga berwarna Kuning yang di
tengahnya terdapat warna Hitam.
” Kamu kedinginan. Maaf, beberapa hari ini kita jarang ketemu. Bunda
melarang aku untuk keluar malam dan menemui kamu. aku juga gak tahu kenapa.”
ucapku lirih.
” Aku tak ingin kamu sedih. aku ingin kamu seperti Bunga ini, selalu indah
dan mekar setiap paginya. karna kamu itu Bidadari yang indah” puji Bintang.
pipiku serasa memerah mendengar pujian dari Bintang itu. aku bahagia sekali…
” Aku Harus pulang. Kalau Bunda tahu nanti dia bisa marah. Aku janji, aku
akan menemui kamu lagi disini. besok malam..” janji ku padanya. ku lepaskan
pegangan Bintang di jemari ku dan akupun kembali pulang kerumah. hatiku gembira
dan aku begitu senang malam ini. ku gantung Bunga itu diantara pita yang aku
buat dan kupu – kupu yang di beri Binang. aku bahagia…
” Cinta, aku mau kita balikan lagi.” Herdik Alex sambil menarik lenganku.
” Lepas, sakit tahu” aku menghentakan pegangan itu. “…aku gak bisa Lex”
tolak ku
” Aku masih sayang dan cinta sama kamu, plis…”
” Selama ini kamu kemana aja, kamu pergi saat aku butuh kamu. kamu itu gak
pernah ada untuk aku, untuk apa kita balikan lagi. Cinta kamu itu Bulsyit dan
aku gak bisa sama kamu lagi.”
***
Kenapa Alex harus datang lagi dengan Cintanya. aku benci sama dia, aku gak
mau terluka lagi. aku mulai mencintai Bintan, aku mulai merasakan itu, aku
bahagia sama Bintang tapi aku juga masih sayang sama Alex. Bintang… aku harus
menemuinya, aku berjanji sama dia. akupun langsung lari menuju ke tempat biasa
kami bertemu. ternyata kepergianku di ketahui oleh Bunda, hingga Bunda
mengikutiku.
Aku melihat puluhan bambu berdiri mengelilingi Bintang yang tengah berdiri
di tengahnya. Cahaya Kunang – kunang menari nari indah dalam dinginya malam.
cahaya Bintangpun tersenyum melihat semua ini. aku tersenyum bahagia melihatnya
aku menyukai semua ini.
” Selamat datang di dunia Bintang” sambutnya
” Ini indah sekali Bintang.” ucapku kagum.”…aku…” ucapan ku terhenti
” Aku mencintai mu…” bisik Bintang di telingaku. Bintangpun menempelkan
Bibirnya tepatr di bibirku . ini adalah ciuman pertamaku selama aku mengenal
cinta. aku tidak menolaknya, jantungku berdebar kenang. kunang – kunang, Api di
Bambu, Cahaya Bintang menjadi saksi perjalan cinta yang indah ini.
” Ini hatiku untuk mu.” Bintang memberikan aku sebuah Love berwarna putih
yang di pinggirnya ia beri warna merah. “…miliki aku seutuhnya” aku mengambil
hati itu dengan senyuman yang menawan. belum pernah aku di tembak cowok
dengan seindah ini.
” Cinta ku hanya untuk mu Bintang…” balas ku dengan lembut.
” Apa – apaan ini?” herdik Bunda mengacaukan keindahan. Bunda menatap kamu
berdua dengan tatapan yang tajam.
” Bunda” kaget ku
” ini kelakuan kamu selama ini. Cinta, berapa kali Bunda harus bilang sama
kamu. jahuhi Bintang…” Marah Bunda
” Alasan Bunda gak adil buat Cinta. Bunda gak bisa seperti itu sama
Bintang.” akupun melawan Bunda
” Justru itu adil buat Bunda. karna Bintang itu adalah Kakak tiri kamu.”
ucap Bunda berat dan sangat mengagetkan ku. begitu juga dengan Bintang. Bunda
menarik tangan ku dan membawa aku pulang, akupun menangis melepas jemari
Bintang dari jemari ku.
” Apa maksud Bunda?”
” Bintang itu kakak tiri kamu Cinta. papamu telah menikahi mama Bintang
sebelum menikahi Bunda. saat itu Bunda memergoki papa yang sedang berada di
rumah mama Bintang. Bundapun kecewa dengan papa dan Bundapun meminta cerai dari
papa. padahal saat itu Bunda sedang mengandung kamu” cerita Bunda menangis. ”
…itu alasanya Bunda gak suka dengan Bintang”
**
” Apa yang dibilang Tante Imelda itu benar. Kamu dan Cinta itu adalah
saudara. dara papa mengalir di tubuh kalian berdua.” Jelas Papa Bintang.
” Tapi kenapa selama ini papa gak pernah cerita sama Bintang?” kecewa
Bintang
” Kita harus pergi Bintang. tinggalkan Cinta kamu, kita akan pergi malam
ini juga. kita akan pergi ke Astrali malam ini” putus papa pada Bintang.
” Cinta harus menemui Bintang Bunda. Cinta gak perduli dengan semua ini.”
Cintapun lari menuju kerumah Bintang dengan linangan air mata. tapi sayang,
ketika Cinta samapi di rumah Bintang, Bintang sudah tidaka da di rumahnya lagi.
” Mas Bintang sudah pergi mbak” ucap pembantu Bintang
” peri kemana?” tanyaku sambil menangis
” Kata tuan sih ke Australia. mas Bintang menitipkan ini untuk mbak” ucap
pembantunya. aku melihatnya, sebuah surat dan replika Bintang kecil
dengan warna cokelat yang indah. aku histeris menangis dan tidak terima dengan
kenyataan ini. Bintang……………………………………..
Surat Bintang :
Cinta akan menemui kebenaran walaupun harus sepahit empedu, yang begitu peka
terasa di lidah kita. Inilah Fakta yang harus kita cap, walau mitos terkalahkan
oleh Cinta kita. Hilang jiwa dalam ketidak sadaran, meniti Cinta dengan
kesalahan yang terlarang. Aku ingin seperti Edelweiss , hingga aku menaruh
Cintaku pada kelopaknya yang indah. Sekalipun ia sirna, maka keabadian akan
selalu terpancar memberi kekuatan pada Cinta. Sekalipun kita harus terpisahkan. Walaupun ia
tumbuh dipinggir jurang, tak akan mampu menggetarkan dalam kekuatan Cinta yang
terpisahkan…
Maafkan
Aku Cinta ….Aku pergi bukan karena aku tidak Cinta pada mu dan lari dari
kenyataan ini, aku hanya takut dengan Cinta kita. Hingga aku harus lari dalam
penjelasan yang rumit ini. Aku janji, suatu saat nanti aku akan kembali untuk
menjawab atas terlarangnya Cinta kita ini. Karna Cahaya Bintang akan selalu
menerangi Cinta. Aku janji….
Maafkan Aku Cinta……………!
Bintang Cinta MU
Itulah yang tertulis di dalam surat Bintang untuk Cinta. Cintapun merenung
menunggu Bintang untuk Cintanya. Karna Cintanya hanya untuk Bintang sekalipun
itu Terlarang………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar